Jumat, 13 Juni 2014

PTK Kemampuan Menjawab Isi Dongeng

PTK Kemampuan Menjawab Isi Dongeng



TUGAS MATA KULIAH PTK
DOSEN : Drs. Syauki, M.Pd

PROPOSAL PTK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENJAWAB ISI DONGENG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK MELALUI BIMBINGAN DAN LATIHAN
DI KELAS III MI SIROJUSSIBYAN CIBATOK
CIBUNGBULANG BOGOR







Oleh
NINING ROSDIANA, S.Ag.











PROGRAM S-1 KEDUA
UIN SYARIEF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014

DAFTAR ISI



A.
PENDAHULUAN
1

a.
b.
c.
d.
e.
Latar Belakang Masalah................................................................
Identifikasi Masalah......................................................................
Rumusan Masalah.........................................................................
Tujuan Penelitian..........................................................................
Manfaat Penlitian..........................................................................
2
3
3
3
3
B.
KERANGKAN TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
4

a.
b.
Kerangka Teoritik tentang Dongeng, bimbingan dan latihan.......
Hipotesis Tindakan........................................................................
4
5
C.
RANCANGAN PENELITIAN
5

a.
b.




c.
d.
Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian................
Rancangan Tindakan.....................................................................
1.      Perencanaan...........................................................................
2.      Pelaksanaan Tindakan............................................................
3.      Observasi...............................................................................
4.      Refleksi..................................................................................
Teknik Pengumpulan Data............................................................
Teknik Analisis Data.....................................................................
5
6
6
7
8
9
9
10
D.

DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12






A.    PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang Masalah
Dongeng merupakan kisah atau cerita yang didalamnya mengandung pembelajaran yang berguna bagi peserta didik. Pesan yang disampaikan dalam dongeng mengandung pendidikan dan merupakan pelajaran yang paling mudah disampaikan seorang kepada peserta didik terutama untuk kalangan anak-anak.
Kuncinya dalam mendongeng adalah menguasai cerita dan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengarnya yaitu anak-anak.
Dalam kurikulum pada Madrasah Ibtidaiyah tahun 2011, pada kelas tematik bahasa Indonesia peserta didik diharapkan nantinya memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi: (a) mendengarkan, (b) berbicara secara efektif dan efisien, (c) membaca dan memahami, dan (d) menulis secara efektif dan efisien. Tujuan dari kemampuan yang diharapkan itu sebenarnya agar peserta didik mampu berinteraksi maupun berkomunikasi sehingga potensi pada dirinya akan tergali.
Khusus untuk peserta didik kelas III yaitu kelas Tematik bahasa Indonesia di MI Sirojusshibyan Cibeureum Kecamatan Cibungbulang. Selama 3 kali semester, yaitu tahun pelajaran 2012-2013 semester 1 dan 2 serta tahun pelajaran 2013-2014 semester 1 ternyata hasilnya masih belum memuaskan, terutama dalam menjawab isi dongeng.
Kesulitan yang sering terlihat pada peserta didik khususnya dalam menjawab isi dongeng, peserta didik tidak bisa memahami isi dongeng sehingga peserta didik kesulitan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan isi dongeng, ada juga peserta didik yang terkadang kurang berani menanyakan kepada guru walaupun sebenarnya tidak mengerti.
Beberapa kali pemberian tugas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam menjawab isi dongeng dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang benar hanya sebagian kecil peserta didik yang menjawab benar sedang sebagian besar lainnya tidak menjawab dengan benar. Sehingga peserta didik yang tidak menjawab dengan benar bisa dianggap tidak lulus, sedangkan yang menjawab benar dinilai telah lulus sesuai dengan ketentuan nilai KKM. Maka dibawah ini disajikan beberapa data selama 3 semester terakhir sebagai berikut:


Selama pembelajaran berlangsung peserta didik ada yang asyik mendengarkan dongeng dengan baik, namun tidak ada yang mengajukan pertanyaan bahkan ada juga peserta didik yang asyik bermain sendiri di tempat duduknya. Kondisi seperti itu menyebabkan rencana pembelajaran yang sudah disusun tidak dapat berjalan dengan baik, dan tujuan pembealajran tidak dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan setelah pembelajaran dilaksanakan. Untuk meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas.

b.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1.      Keterampilan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik masih rendah khususnya kelas III.
2.      Pembelajaran Bahasa Indonesia hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja.
3.      Minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran bahasa Indonesia kurang.
4.      Rendahnya prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
5.      Tujuan pembelajaran belum tercapai maksimal.
6.      Rendahnya peserta didik dalam memahami isi atau materi dongeng yang disampaikan guru.
c.       Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang menjadi fokus pada perbaikan “Bagaimanakah meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menjawab isi dongeng dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik melalui bimbingan dan latihan di Kelas III MI Sirojusshibyan Cibungbulang Bogor?”

d.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian PTK ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan peserta didik dalam menjawab isi dongeng dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik melalui bimbingan dan latihan di Kelas III MI Sirojusshibyan Cibungbulang Bogor.

e.       Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1.      Manfaat penelitian bagi guru sebagai peneliti
a.       Sebagai pendorong dalam pengembangan diri untuk selalu berkreasi berinovasi dalam mencari metode pembelajaran yang baru.
b.      Mengetahui kelemahan dalam pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan meningkatkan keterampilan mengajar.
2.      Manfaat penelitian bagi madrasah tempat mengadakan penelitian
a.       Sebagai wahana pengembangan profesi dan menambah wawasan guru yang ada di madrasah itu.
b.      Meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pelajaran Bahasa Indonesia.
3.      Manfaat penelitian bagi pendidikan secara umum
a.       Meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia kreatif dan inovatif.
b.      Sebagai kontribusi bagi ilmu pendidikan, khususnya dalam metode pembelajaran Bahasa Indonesia.

B.     KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
a.      Kerangka Teoritik tentang Dongeng, Bimbingan, dan Latihan
Dongeng adalah merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.Sedangkan cerita yang berisi tokoh para hewan disebut dengan fabel.
Metode Bimbingan menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.
Sedangkan Metode Latihan merupakan suatu cara mengajar dengan menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu sebagai fasilitas untuk memperoleh pelatihan kecerdasan maupun ketangkasan. Metode ini umumnya dapat dipelajari dari latihan mengingat. Latihan merupakan suatu cara mengembangkan bakat dan inisiatif untuk  berfikir maka hendaknya latihan disiapkan untuk mengembangkan kemampuan motorik yang sebelumnya dilakukan diagnosis agar kegiatan ini bermanfaat bagi peserta didik. Demikian juga dengan metode kerja kelompok adalah suatu penyajian pelajaran dengan cara peserta didik mengerjakan sesuatu (tugas) dalam situasi kelompok dibawah bimbingan guru.

b.      Hipotesis Tindakan
Dari tahapan seperti di atas, maka peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:
1.      Jika bimbingan dan latihan tidak dilakukan secara baik dan terus menerus, maka peserta didik tidak akan menjawab isi dongeng dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.
2.      Jika bimbingan dan latihan dilakukan secara baik dan terus menerus, maka peserta didik akan menjawab isi dongeng dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik.

C.    RANCANGAN PENELITIAN
a.      Setting Penelitian dan  Karakteristik Subjek Penelitian
Kegiatan pengembangan inovasi pembelajaran ini  dilakukan di MI Sirojusshibyan Cibungbulang Kabupaten Bogor dengan subyek pembelajaran pada peserta didik kelas III.  Waktu pelaksanaan tindakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, yairu pada bulan Februari sampai Maret 2014. Kegiatan pengembangan ini diprediksi akan dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2-3 kali pertemuan.  
b.     Rancangan Tindakan, meliputi :
Prosedur pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)  yang diprediksi terdiri dari  3 siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Model Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari empat komponen, yang meliputi: (a)  Perencanaan (planning), (b) aksi/tindakan (acting), (c) Observasi (Observing), dan (d) refleksi (reflecting).
1.        Perencanaan
Kegiatan Perencanaan akan melakukan hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan. Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah :
1)      Perangkat Pembelajaran berupa Skenario pembelajaran pengembangan (Skenario Pembelajaran Perbaikan menjawab isi dongeng), yang  merupakan hasil kolaborasi antara guru dan tim pengembang.
2)      Media Pembelajaran. Media pembelajaran  yang perlu dipersiapkan adalah Laptop, papan tulis,  dan sebagainya yang disesuaikan dengan materi.
3)      Bahan dan Alat. Bahan dan alat yang perlu dipersiapkan adalah bahan-bahan yang menunjang pembuatan alat peraga. Rencana Alat peraga dalam pembelajaran menjawab isi dongeng berdasarkan hasil diskusi antara guru dan tim pengembang adalah : Alat Peraga yang disesuaikan dengan konteks permasalahan realistik yang diajukan, misal dari bahan – bahan sederhana seperti : kertas, spidol, gambar sesuai dongeng, penggaris dan sebagainya, benda-benda tersebut disesuaikan dengan yang ada di lingkungan sekitar peserta didik dan digunakan untuk penekanan pemahaman konsep.
4)      Instrumen Observasi. Instrumen observasi akan dibuat 2 jenis, pertama  guna mengamati aktivitas peserta didik dan juga guru dalam pembelajaran menjawab isi dongeng. Sedangkan, instrumen observasi kedua guna menilai proses pembelajaran dongeng dengan bimbingan dan latihan. Instrumen Observasi ini dibuat bersama-sama antara guru dan tim pengembang, dengan didasarkan pada lima karakteristik kunci observasi. (what, why, where, when, who) plus How.
5)      Evaluasi dan  Refleksi
Evaluasi akan diberikan untuk: (1) melihat kemampuan pemahaman peserta didik dalam materi yang diberikan.  Evaluasi ini berupa tes dalam bentuk soal uraian yang diberikan setiap siklus dan dibuat bersama-sama antara guru dan tim pengembangan. (2). Untuk mengevaluasi dan sebagai bahan refleksi digunakan lembar observasi penilaian proses pembelajaran dongeng. Sedangkan refleksi akan dilakukan setiap akhir pertemuan berakhir. Hal  ini dilakukan antara guru dengan tim pengembang, yang bertujuan peningkatan proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya guna ketercapaian indikator keberhasilan pada akhir siklus. 
2.        Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh seorang guru sebagai pengajar dan dua guru lain beserta dua tim pengembang sebagai observer. Tindakan  yang diberikan adalah dengan pembelajaran menjawab isi dongeng. Pelaksanaan tindakan tersebut, peserta didik dan guru serta tim pengembang, akan melakukan tahapan  dalam setiap siklusnya:
Untuk Peserta didik :
-          Peserta didik diberikan masalah kontekstual yang realistik dalam pengenalan menjawab isi dongeng yang baru
-          Dengan bantuan guru atau bantuan temannya, peserta didik dipersilahkan memecahkan masalah kontekstual yang realistik (fase eksplorasi) yang berhubungan dengan isi dongeng dengan menyebutkan atau menceritakan contoh-contoh perbuatan sehari-hari. Dari kegiatan ini, diharapkan peserta didik menemukan konsep atau prinsip hidup. Dalam kegiatan ini peserta didik dapat menggunakan alat peraga yang disediakan atau menceritakan sikap dari kehidupan sehari-hari.
-          Peserta didik diarahkan untuk mendiskusikan atau menjawab pertanyaan tentang sikap dan perilaku yang sesuai ataupun yang tidak sesuai dalam kehidupan sehari-hari (fase Ekspolarasi)
-          Peserta didik dipersilahkan untuk merefleksi apa yang telah dengar dan di pertanyakan atau disimpulkan (fase meringkas)
-          Peserta didik mengembangkan atau memperluas atau meningkatkan hasil-hasil dari pekerjaannya agar menemukan konsep atau prinsip hidup dan perilaku sehari-hari.
Untuk Guru sebagai Pengajar  :
-          Memberikan pengenalan konsep-konsep  sikap hidup dan perilaku sehari-hari baru dengan memberikan masalah kontekstual yang realistik kepada peserta didik, sebagai fase pengenalan.
-          Memfasilitator dan sebagai moderator saat peserta didik dalam memecahkan masalah kontekstual yang realistik tersebut serta dalam proses diskusi peserta didik, dengan cara guru berkeliling kelas bertanya tentang proses memecahkan masalah (fase Ekspolarasi).
-          Mengajak peserta didik mengembangkan atau memperluas hasil-hasil dari pekerjaan peserta didik.
-            Memberikan evaluasi dengan mengajukan “Open Ended Question”.
           Untuk guru sebagai observer dan tim pengembang:
Mengamati dan mencatatat jalannya pembelajaran menjawab isi dongeng, dengan instrumen yang telah dipersiapkan. Mengamati di belakang kelas, samping kiri dan kanan.           
3.      Observasi
Observasi  bertujuan untuk mengamati perubahan-perubahan hasil belajar dan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang akan dilakukan direncanakan dengan cara observasi terfokus dan terstruktur. Observasi terfokus adalah observasi yang ditujukan untuk mengamati aspek-aspek tertentu dari pembelajaran sedangkan observasi terstruktur menggunakan instrumen observasi yang terstruktur dan siap pakai, sehingga pengamat hanya tinggal membubuhkan tanda (√) pada tempat yang disediakan.  Guru dalam hal ini akan meminta peserta didik mengumpulkan catatan harian setelah setiap akhir pertemuan berlangsung. Guru dapat memanfaatkan catatan harian ini guna memperbaiki pembelajaran pada  pertemuan berikutnya. Foto digunakan untuk merekam atau mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang istimewa.
4.      Refleksi
Refleksi dilakukan setelah pertemuan berakhir, dilakukan oleh guru pengajar, guru pengamat, dan tim pengembang. Refleksi  yang dilakukan setiap kali akhir pertemuan dikarenakan agar bahan-bahan atau data-data yang didapat masih baru sehingga masih dapat diingat sebagai bahan untuk mengevaluasi pertemuan yang telah dilakukan, guna perbaikan pelaksanaan pembelajaran dengan bimbingan dan latihan pada pertemuan berikutnya. Data yang dipakai guna merefleksi ini berasal dari data lembar observasi, catatan harian peserta didik dan guru, tes pemahaman.

c.       Teknik Pengumpulan data (jenis dan Format)
Dalam penelitian ini, instrumen atau alat pengumpulan data utama yang digunakan adalah kuesioner atau daftar pertanyaan, sehingga data berbentuk data kualitatif.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Data Primer (data asli) dikumpulkan melalui cara-cara berikut ini:
a.       Observasi (pengamatan) yaitu cara pengumpulan data melalui pencatatan secara cermat dan sistematis langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan.
b.       Wawancara (interview) yaitu cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan responden yang mengetahui obyek penelitian.

2.      Untuk Data Sekunder (data tersedia) dikumpulkan melalui cara-cara :
a.       Hasil penggunaan kuesioner
b.       Membaca dan mempelajari laporan-laporan yang dikeluarkan oleh instansi bersangkutan
c.       Studi kepustakaan, yaitu dengan membaca/ mempelajari  buku-buku teks, catatan kuliah, makalah-makalah, bahan-bahan seminar.

d.      Teknis analisis data
Teknik analisis data yang digunakan ada dua, yaitu sebagai berikut:
1.      Teknik Deskriptif Kualitatif, yaitu teknik analisis data, dimana data kualitatif yang telah diperoleh tersebut dituangkan atau dideskripsikan melalui penggambaran fakta-fakta atau karakteristik yang sebenarnya.
2.      Teknik Kuantitatif, yaitu pengolahan data berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh dengan menggunakan metode statistik.












D.    DAFTAR PUSTAKA

Didaksmen. (2007). Petunjuk Pelaksanaan Fasilitasi Pembelajaran BAHASA INDONESIA Bagi Calon Instruktur. Jakarta:Depdiknas
Depdiknas. 2002. Manajemen Peningkatan Berbasis Sekolah Buku Sekolah Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual
Depdiknas, 2003.Pendekatan kontekstual (CTL). Jakarta : Departemen PendidikanNasional.
Madya, S. (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.
Sardiman, A.M. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wardhani, dkk.(2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


















E.     LAMPIRAN
Lampiran 1.
KKM KELAS III
MI SIROJUSSHIBYAN  CIBUNGBULANG BOGOR
Tahun Pelajaran 2013-2014
No
Mata Pelajaran
KKM
1
PKn
70
2
Bahasa Indonesia
65
3
Matematika
65
4
Ilmu Pengetahuan Alam
65
5
Ilmu Pengetahuan Sosial
65
6
Penjaskes
70
7
Seni Budaya dan Ketrampilan
70
8
Aqidah Akhlak
70
9
Al Qur’an Hadits
65
10
SKI
65
12
Bahasa Sunda
70





Lampiran 2. Silabus Bahasa Indonesia Semester 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator  Pencapaian Kompetensi 
V.  5.  Memahami cerita dan teks dongeng anak yang dilisankan
6.
7.  

·         Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita dongeng atau pengalaman taman yang didengarnya
·         Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar
·          
·         Mendengarkan pembacaan teks dongeng berisi petunjuk melakukan sesuatu
·         Melakukan percakapan tentang dongeng dari penggalan teks drama yang dibacakan teman
·         Menceritakan kembali cerita dongeng
·         Membaca bacaan agak panjang secara intensif
·          


Lampiran 3. Dongeng Timun Emas
Pak Tani dan istrinya tinggal di suatu desa di dekat hutan. Setiap hari mereka bekerja keras mengolah tanah. Hidup mereka berkecukupan. Namun mereka merasa sedih karena belum dikaruniai anak. Setiap hari mereka berdoa agar dikaruniai anak.
Raksasa sakti dan buas mendengar doa kedua suami istri itu. Raksasa itu bersedia membantu Pak Tani dan Bu Tani. Akan tetapi, dengan syarat jika anak yang lahir perempuan, mereka harus menyerahkan anaknya pada raksasa itu. Pak Tani dan Bu Tani menyetujui syarat yang diajukan oleh raksasa.
Setahun kemudian istri petani itu melahirkan anak perempuan. Bayi itu diberi nama Timun Emas. Setelah dewasa Timun Emas tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Pada suatu hari raksasa datang menagih janji. Ibu Timun Emas sedih. Ia tak tega menyerahkan putrinya pada raksasa jahat itu. Timun Emas anak yang baik. Ia kasihan melihat ibunya. Ia pun rela menyerahkan dirinya pada raksasa itu.
Sebelum pergi Timun Emas dibekali oleh ibunya biji mentimun, duri, garam, dan terasi. Benda-benda itu disuruh disebarkan jika raksasa akan menangkapnya.
Biji mentimun, duri dan garam tidak mampu untuk membunuh raksasa. Meskipun ketika disebarkan benda-benda itu berubah menjadi hutan mentimun, hutan duri, dan laut.
Timun Emas putus asa, ia makin gemetar ketakutan. Bekal dari ibunya tinggal terasi. Ketika raksasa itu makin mendekat, dilemparnya terasi itu. Seketika tempat itu berubah menjadi lumpur. Raksasa tidak dapat melewati lumpur itu. Tidak lama kemudian raksasa itu mati tenggelam di dalam lumpur.
Timus Emas selamat, lalu ia kembali berjalan menuju rumah ayah dan ibunya. Akhirnya, keluarga itu pun berkumpul kembali dan hidup bahagia.
(Disarikan dari Cerita Rakyat  dari Jawa Tengah; James Dananjaya).
Pesan Moral: Jangan sombong, jangan suka memaksa diri sendiri, jangan tinggi hati,  kekuasaaan di dunia itu terbatas, hanyalah yang maha Kuasa yang berkuasa/

Lampiran 3. Rencana Pembelajaran Siklus 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 (RPP – 1)

Sekolah                       : MI Sirojusshibyan Cibungbulang
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : III/II
Alokasi Waktu            : 2 x 30 menit

A. KOMPETENSI DASAR
Memahami cerita dan teks dongeng anak yang dilisankan
B. KOMPETENSI DASAR
·         Memberikan tanggapan sederhana tentang cerita dongeng atau pengalaman teman yang didengarnya
·         Menceritakan peristiwa yang pernah dialami, dilihat atau didengar
C. INDIKATOR
·         Mendengarkan pembacaan teks dongeng berisi petunjuk melakukan sesuatu
·         Melakukan percakapan tentang dongeng dari penggalan teks drama yang dibacakan teman
·         Menceritakan kembali cerita dongeng
·         Membaca bacaan agak panjang secara intensif
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Peserta didik dapat menjawab pertanyaan seputar isi dongeng
2.      Peserta didik dapat menemukan pokok pikiran utama pada paragraph
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (10 menit)
·         Do’a bersama, absensi dan mempersiapkan alat peraga.
·         Melakukan apersepsi dengan cerita pengalaman yang menarik.
·         Pemberian motivasi, untuk membangkitkan minat peserta didik.
·         Guru menjelaskan tujuan perbaikan pembelajaran yang akan dicapai.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
·         Peserta didik dibagi 6 kelompok, setiap kelompok diberi naskah cerita.
·         Guru memberikan petunjuk tugas diskusi kelompok.
·         Secara perwakilan maju untuk membaca hasil diskusinya.
·         Pemberian tugas individu.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
·         Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang dipelajari.
·         Pemberian tugas rumah sebagai penguatan.
F. Alat dan Sumber Belajar
1.      Sumber Belajar            : Buku Aktif Berbahasa Indonesia III
2.      Media Belajar             : Buku Dongeng
G. Evaluasi
1.      Awal : -
2.      Proses : a. Keberanian menjawab dan menyampaikan pendapat.
  b. Ketepatan menjawab.
  c. Keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan
3.      Akhir : Tes tulis (terlampir)


Bogor,  Maret 2014
Teman Sejawat                                                Guru




HOPIPAH, S.Pd.                                           NINING ROSDIANA, S.Ag
Mengetahui,
      Kepala Madrasah



   PARIHIN, S.Pd.I


Lampiran 4. Lembar Pertanyaan Tokoh dan Watak (kelompok peserta didik)
                                                                                                                                   
Nama Tokoh
Dongeng
Watak/Sifat
Tanggapan





























Lampiran 5. Lembar Pertanyaan Dongeng (individu peserta didik)
1.      Apa judul dongeng yang baru diceritakan?
2.      Siapakah Pak Tani dan Bu Tani?
3.      Apa yang diharapkan selama hidupnya?
4.      Siapakah nama anak Pak Tani dan Bu Tani?
5.      Siapakah Raksasa itu?
6.      Apa perjanjian antara Pak Tani dan Bu Tani dengan Raksasa itu?
7.      Apa saja yang dibawa Timun Emas dalam pelarian itu?
8.      Apa yang dilakukan Timun Emas ketika di kejar Raksasa?
9.      Bagaimana Raksasa itu mati?
10.   Apakah Timun Emas selamat dikejar Raksasa?

Lampiran 6. Lembar Observasi Siklus 1
LEMBAR OBSERVASI 1
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Sekolah                       : MI Sirojusshibyan Cibungbulang
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester          : III/II
Waktu                                     : 2 x 30 menit
Observasi                    : Pembelajaran menjawab isi dongeng dengan
                                      Bimbingan dan latihan
No
Aspek yang diobservasi
Kreteria Penilaian
1
2
3
4
1
Persiapan dan Apersepsi
1
2
3
4
2
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
1
2
3
4
3
Penguasaan materi
1
2
3
4
4
Penggunaan sumber belajar
1
2
3
4
5
Penggunaan alat peraga
1
2
3
4
6
Penguasaan terhadap alat peraga
1
2
3
4
7
Memberikan contoh penggunaan alat peraga
1
2
3
4
8
Kesesuaian alat peraga dengan materi pelajaran
1
2
3
4
9
Pelibatan peserta didik dalam penggunaan alat peraga
1
2
3
4
10
Alat peraga yang tersedia menarik perhatian peserta didik
1
2
3
4
11
Melakukan tes tertulis sesuai tujuan pembelajaran
1
2
3
4
12
Cara penilaian terhadap peserta didik
1
2
3
4
Jumlah Nilai Riil      = ................




Jumlah Nilai Ideal   =        48
KLASIFIKASI
.....................................
Nilai Presentasi      =.................

A = Baik Sekali
: 76% - 100%
B = Baik
: 56% - 75%
C = Cukup
: 25% - 55%
D = Kurang
: 0%   - 25%
  
Saran-Saran :
Bogor,    Maret 2014
                                                                                    Observer


HOPIPAH, S.Pd
Lampiran 7. Lembar Observasi Siklus 1
LEMBAR OBSERVASI 2
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Sekolah                       : MI Sirojusshibyan Cibungbulang
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester          : III/II
Waktu                                     : 2 x 30 menit
Observasi                    : Pembelajaran menjawab isi dongeng dengan
                                      Bimbingan dan latihan
No
Aktivitas Peserta didik
Kreteria Penilaian
1
2
3
4
1
Membawa perlengkapan dalam pembelajaran
1
2
3
4
2
Peserta didik yang aktif memperhatikan pembelajaran
1
2
3
4
3
Menulis/mencatat hal-hal yang penting
1
2
3
4
4
Peserta didik yang aktif menayakan kepada guru /temannya
1
2
3
4
5
Peserta didik yang aktif menjawab pertanyaan
1
2
3
4
6
Peserta didik yang tertarik menggunakan alat peraga
1
2
3
4
7
Peserta didik yang berani menggunakan alat peraga
1
2
3
4
8
peserta didik yang menguasai penggunaan alat peraga dalam menyelesaikan masalah
1
2
3
4
9
Peserta didik yang aktif mengerjakan tugas
1
2
3
4
10
Kemandirian mengerjakan tugas
1
2
3
4
Jumlah Nilai Riil      = ................




Jumlah Nilai Ideal   =        40
KLASIFIKASI
.....................................
Nilai Presentasi      =.................

A = Baik Sekali
: 76% - 100%
B = Baik
: 56% - 75%
C = Cukup
: 25% - 55%
D = Kurang
: 0%   - 25%
  
Saran-Saran :
Bogor,    Maret 2014
                                                                                    Observer


HOPIPAH, S.Pd

Lampiran 8. Jurnal Harian Peserta didik

1.      Apakah anak-anak suka dengan cerita/dongeng?
a.       Ya suka                                            b. Tidak suka
2.      Apakah anak-anak mendengarkan dengan baik ketika ibu guru sedang mendongeng?
a.       Ya mendengarkan                             b. Tidak mendengarkan
3.      Apakah cara mendongengnya menarik?
a.       Ya menarik                                       b. Tidak menarik
4.      Apakah paham dengan isi dongeng?
a.       Ya paham                                          b. Tidak Paham
5.      Apakah ketika guru sedang mendongeng, anak-anak bercanda?
a.       Ya tidak bercanda                            b. Bercanda



Lampiran 9. Jurnal Harian Guru
No
Nama Peserta didik
Partisipasi Peserta didik
Bertanya
Berpendapat secara kritis
Menghargai pendapat oranglain
Pasif
1





2





3





4





5





6





7





8





9





10





11





12





13





14





15





16





17





Jumlah




Persentase





Lampiran 10. Catatan Anekdotal
Catatan Anekdotal
Interaksi Guru dengan Peserta didik
(Reed and Bergerman 1992)

Nama Pengamat
:
Tanggal, bulan pengamatan
:
Pukul
:
Lama Pengamatan
:
Nama Guru
:
Nama Peserta didik
:
Mata Pelajaran
:
Tujuan Pengamatan
:


Pukul
Guru
Peserta Didik















Lampiran 10. Gambar-Gambar