MAKALAH IPA
RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA
0leh ;
Nining Rosdiana
Kelas
517 E
PROGRAM S1 KEDUA
DUAL MODE SYSTEM (DMS)
LPTK FAKULTAS ILMU
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIEF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sisem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak
apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras,
yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai
jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh.
Jumlah
tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda.
Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa.
Rangka tidak hanya terdapat pada manusia
saja, namun juga
terdapat pada hewan.
Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan fungsi rangka pada
manusia,namun pada hewan terdapat endoskeleton
(rangka dalam) dan eksoskeleton
(angka luar). Rangka mempunyai arti
penting bagi makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat dibayangkan
apabila manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan. Mengingat
pentingnya, maka pembelajaran mengenai rangka hewan dan manusia perlu
dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana sistem rangka pada manusia?
2.
Apa fungsi rangka pada manusia?
3.
Bagaimana
susunan rangka pada manusia?
4.
Apa saja
gangguan pada rangka?
C. Tujuan
1.
Mengetahui
bahasan mengenai sistem rangka pada manusia.
2.
Mengetahui
fungsi rangka pada manusia.
3.
Mengetahui cara
susunan rangka pada manusia dengan
baik dan benar.
4.
Mengetahui
gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada rangka manusia.
BAB
I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sisem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak
apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras,
yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai
jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh.
Jumlah
tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda.
Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa.
Rangka tidak hanya terdapat pada manusia
saja, namun juga
terdapat pada hewan.
Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan fungsi rangka pada
manusia,namun pada hewan terdapat endoskeleton
(rangka dalam) dan eksoskeleton
(angka luar). Rangka mempunyai arti
penting bagi makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat dibayangkan
apabila manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan. Mengingat
pentingnya, maka pembelajaran mengenai rangka hewan dan manusia perlu
dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
5.
Bagaimana sistem rangka pada manusia?
6.
Apa fungsi rangka pada manusia?
7.
Bagaimana
susunan rangka pada manusia?
8.
Apa saja
gangguan pada rangka?
D. Tujuan
5.
Mengetahui
bahasan mengenai sistem rangka pada manusia.
6.
Mengetahui
fungsi rangka pada manusia.
7.
Mengetahui cara
susunan rangka pada manusia dengan
baik dan benar.
8.
Mengetahui
gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada rangka manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
KOMPETENSI INTI:
3. Memahami pengetahuan faktual dan
konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca]
serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain
KOMPETANSI DASAR :
3.1 Mendeskripsikan rangka manusia
dan fungsinya
KARAKTERISTIK KONSEP RANGKA MANUSIA
Salah
satu bukti kekuasaan Allah swt adalah diciptakannya alam beserta isinya ,
termasuk kita umat manusia. Dan manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan
Alah yang diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk. Manusia adalah makhluk
yang secara fisik melebihi makhluk-makhluk lainnya.
Dengan
fisik yang sempurna kita dapat berdiri, berlari, memegang benda, menendang bola
dan dapat melakukan berbagai aktifitas lainnya. Kita bisa
mendengar karena ada telinga, bisa melihat karena ada mata, kita juga bisa
berdiri dan berlari karena tulang- tulang kaki kita.
Itu semua adalah alat- alat tubuh
yang telah dianugrahkan kepada kita.
Oleh karena itu sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah Swt, karena
diberikan kesempurnaan fisik. Fisik manusia terdiri dari tulang belulang,
daging dan kulit. Tulang belulang manusia yang saling berhubungan membentuk
kerangka.
Tubuh kita dapat berdiri tegak dan
mempunyai bentuk karena adanya kerangka tubuh. Kerangka tubuh tersusun dari
tulang- tulang. Tulang- tulang tersebut saling berhubungan dan tersusun rapi
membentuk rangka. Apa yang akan terjadi jika manusia tidak mempunyai rangka ?
PETA KONSEP

MATERI KERANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA

Tubuh manusia dapat di umpamakan seperti kerangka rumah. Tubuh manusia
bagaikan sebuah bangunan yang di topang oleh kerangka. Perumpamaan tersebut
dikarenakan susunan kerangka manusia dengan susunan rumah hampir sama dan
memiliki bagian - bagian untuk dapat berdiri tegak. Bedanya jika bangunan rumah
di topang dengan adanya susunan kerangka kayu yang berguna untuk menopang
berdirinya bangunan rumah, manusia di topang dengan adanya kerangka.
Kerangka tubuh manusia tersusun atas 206 tulang yang saling berhubungan.
Hubungan antar tulang disebut sendi. Sendi ada yang dapat digerakkan dan ada
juga yang tidak. Sendi yang dapat digerakkan disebut Sendi Gerak. Sedangkan
sendi yang tidak dapat digerakkan disebut Sendi Mati.
Tulang - tulang pada manusia membentuk rangka dalam. Berdasarkan zat
penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan.
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan
tulang pendek. Berdasarkan letaknya, rangka dapat dibedakan menjadi 3 bagian
utama, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak.
A.
Bagian-Bagian
Kerangka Tubuh Manusia
Secara garis besar kerangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota
gerak.
1.
Rangka Kepala (Tengkorak) ,
Tulang tengkorak berbentuk bulat,
sebagian besar tersusun atas tulang-tulang yang pipih. Antara tulang yang satu
dengan tulang yang lainnya bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala
(tengkorak) adalah melindungi otak yang merupakan organ tubuh yang sangat penting.
Tulang-tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan terasa lunak dan belum
berkaitan erat dan rapat. Namun seiring berjalannya waktu, tulang-tulang
tengkorak mengalami pertumbuhan dan bertambah besar, menyatu dan tidak dapat
digerakkan. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang
bagian kepala dan bagian muka.
1)
Tulang Bagian
Kepala
Bagian-bagian
tulang bagian kepala adalah :
a.
1 Tulang Dahi (os frontalis)
b.
2 Tulang Ubun-ubun (os parietalalis)
c.
2 Tulang Kepala Belakang (os occipetalis)
d.
2 Tulang Baji (os sphenoidalis)
e.
2 Tulang Tapis (os ethmodialis)
f.
2 Tulang Pelipis (os temporalis)
2)
Tulang Bagian
Muka
Bagian-bagian
tulang bagian muka adalah :
a.
2 Tulang Rahang Atas (os maxillare)
b.
2 Tulang Rahang Bawah (os mandibulare)
c.
2 Tulang Pipi (os zigomaticum)
d.
2 Tulang Langit-langit (os pallatum)
e.
2 Tulang Hidung (os nasale)
f.
2 Tulang Air Mata (os lacrimale)
g.
1 Tulang Lidah (os hyoideus)
h.
1 Tulang Mata Bajak (os vomer)
Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat
digerakkan. Pada tulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan
terhadap tulang rahang atas. Tulang kepala juga berfungsi sebagai pembentuk
wajah.
2. Rangka Badan,
Rangka badan terdiri dari tulang
belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, serta tulang gelang
panggul. Tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk membentuk rongga dada yang
melindungi paru-paru.
1)
Tulang Belakang
Tulang belakang
terdiri dari 33 ruas, yaitu:
a.
7 ruas tulang
leher (veterbae cervicales)
b.
12 ruas tulang
punggung (veterbae thoracales)
c.
5 ruas tulang
pinggang (vertebrae lumbales)
d.
5 ruas tulang
kelangkang (os sacrum)
e.
4 ruas tulang
ekor (vertebrae coccigis)
2)
Tulang Dada
|
a.
Bagian Hulu
(manubrium
sterna) sterni)
b.
Bagian Badan
(corvus
streni)
c.
Taju Pedang
(processus
xyphiodeus)
3)
Tulang Rusuk
Tulang rusuk
terdiri atas 12 pasang, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.
7 pasang tulang
rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan melekat pada badan tulang dada dan
bagian belakang melekat pad tulang punggung.
b.
3 pasang tulang
rusuk palsu. Tulang rusuk ini nagian depan melekat pada tulang rusuk diatasnya
dan bagian belakang melekat pada tulang punggung.
c.
2 pasang tulang
rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian belakang melekat pada tulang punggung
dan bagian depan tidak melekat pada tulang yang lain.
4)
Gelang Bahu
Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang belikat (scapula) dan 2 buah tulang selangka (clavicula).
5) Gelang Panggul
Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus
(os ilium), 2 tulang kemaluan (os pubis), dan 2 tulang
duduk (os ischium) yang bergabung menjadi satu. Gelang panggul berfungsi untuk melindungi alat pencernaan makanan dan
alat kelamin.
3.
Rangka Anggota Gerak, Rangka anggota gerak terdiri atas tulang lengan dan
tungkai. Tulang lengan terdiri atas tulang lengan atas, tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang tapak tangan, dan tulang jari
tangan. Tungkai terdiri atas tulang paha, tempurung lutut, tulang
betis, tulang kering, tulang pergelangan kaki, tulang tapak kaki, dan tulang
jari kaki.
1) Rangka Anggota Gerak Atas (lengan)
Lengan terdiri dari atas:
a.
2 Tulang Lengan Atas (humerus)
b.
2 Tulang Pengumpil (ulna)
c.
2 Tulang Hasta (radius)
d.
16 Tulang Pergelangan Tangan (os carpal)
e.
10 Tulang Telapak Tangan (os metacarpal)
f.
28 Tulang Jari Tangan (phalanges)
2) Rangka Anggota Gerak Bawah (tungkai)
Tungkai terdiri atas:
a.
2 Tulang Paha (femur)
b.
2 Tulang Tempurung Lutut (patella)
c.
2 Tulang Kering (tibia)
d.
2 Tulang Betis (fibula)
e.
14 Tulang Pergerakan Kaki (tarsal)
f.
10 Tulang Telapak Kaki (meta tarrsal)
g.
28 ruas Tulang Jari kaki (phalanges)
B.
Bentuk dan struktur
tulang
Tulang
terdiri dari sel-sel hidup yang mendapatkan makan dari pembulu darah sehingga
dapat terus tumbuh sampai mencapai tinggi yang maksimal. Juga memungkinkan
memperbaiki tulang bila patah atau rusak.
Bebarapa tulang berisi substansi yaitu sum-sum tulang di dalamnya inilah sel darah merah dan sel darah putih dibentuk. Dalam tulang juga menyimpan mineral, kalsium dan fosfor dapat diambil bila tubuh memerlukannya.
Bebarapa tulang berisi substansi yaitu sum-sum tulang di dalamnya inilah sel darah merah dan sel darah putih dibentuk. Dalam tulang juga menyimpan mineral, kalsium dan fosfor dapat diambil bila tubuh memerlukannya.
1. Bentuk tulang
Tulang mulai berkembang dalam janin selama minggu
pertama masa kehamilan. Sebagian besar merupakan tulang rawan dan secara
berangsur-angsur diganti dengan jaringan ikat yang mengeras kemudian menjadi
tulang. Proses yang disebut osifikasi berkembang sampai usia 20 tahun yang berkembang
yaitu tulang rawan sebagai pusat pembentukan
tulang.
Menurut bentuknya tulang dibedakan menjadi :
Menurut bentuknya tulang dibedakan menjadi :
1)
Tulang pipa, bentuknya seperti pipa dan didalamnya berisi sum-sum
kuning. Contoh : tulang lengan, tulang paha, dan tulang lengan
atas.
2)
Tulang
pipih, tulang yang
berbentuk pipih dan didalamnya berisi sum-sum merah.
Contoh : tulang dada, tulang rusuk,
tulang belikat dan tulang panggul.
3)
Tulang pendek, bentuknya pendek, didalamnya berisi sum-sum merah.
Contoh : tulang-tulang pergelangan kaki
dan tangan, ruas-ruas tulang belakang dan tulang-tulang jari tangan atau
kaki.
2. Struktur tulang
Bagian terluar dari tulang diliputi oleh periosteum,
yaitu lapisan jaringan pengikat yang kuat merupakan tempat melekatnya otot dan
mengandung banyak pembulu darah yang memberi makan bagi tulang. Jaringan
tersebut menyelubungi semua permukaan tulang, kecuali yang menghubungkan dengan
tulang dengan sendi. Di bawah periosteum terdapat lapisan jaringan padat yang
disebut tulang kompak jika irisan jaringan ini di amati dengan mikroskop
terdiri dari lingkaran yang berlapis-lapis. Tiap lapisan mengelilingi saluran
havers yang berisi pembulu darah dan saraf. Sel-sel tulang (osteosit) melekat
dalam kerangka keras yang berupa lingkaran-lingkaran tadi. Lingkaran tersebut
terbuat dari serat collagen dan diperkuat oleh mineral yang mengandung kalsium
karbonat dan kalsium fosfat. Di sebelah dalam dari tulang kompak terdapat
lapisan jaringan tulang spons. Pda tulang spons ini terdapat garis tulang
(trabecular) yang tersusun untuk menahan berat dan tekanan.
Pada tulang pipa, setelah lapisan tulang spons terdapat
lubang. Pada bayi dan anak-anak berisi sum-sum tulang merah.
Seiring berjalanya waktu dan berjalanya usia sum-sum merah menjadi sum-sum
lemak kuning. Pada orang dewasa sum-sum merah hanya ditemukan pada ujung atas
tulang langan atas dan tulang paha atas, bagian tengkorak, bagian tulang
belakang, rusuk, tulang dada dan tulang usus. Tubuh kita mengatur memproduksi
sel-sel darah putih untuk memeranginya sesuai dengan keadaan kita jika kita terserang penyakit.
Gambar 9. Struktur tulang
C.
Hubungan Antar
Tulang (Persendian)
Rangka tubuh manusia tersusun oleh tulang-tulang yang
saling berhubungan. Hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain disebut Sendi.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan atas
sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
1. Sendi Mati, yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak mengakibatkan terjadinya
gerakan. Contoh : persendian pada tulang tengkorak.
2. Sendi Kaku, yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh :
hubungan tulang rusuk dan tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang
pergelangan tangan.
3. Sendi Gerak, yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu
arah, dua arah, atau segala arah.
Menurut arah gerakannya, sendi gerak dibedakan menjadi
sendi engsel, sendi pelana, sendi peluru, dan sendi putar.
1. Sendi Engsel, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke satu arah. Contoh :
persendian pada lutut, persendian pada siku-siku, dan persendian jari tangan.
2. Sendi Pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah, seperti
orang menunggang kuda diatas pelana. Contoh : persendian antara tulang telapak
tangan dengan tulang pergelangan tangan, dan sendi pada ibujari.
3. Sendi Peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh :
persendian antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas, persendian
antara tulang paha dengan tulang panggul.
4. Sendi Putar / Sendi Gulung, yaitu persendian antara beberapa tulang, tempat
tulang yang satu bergerak memutar sedangkan tulang yang lain menjadi poros.
Contoh : persendian antara tulang tengkorak dengan tulang leher, tulang
pengumpil dengan tulang hasta.
D. Fungsi Rangka Tubuh Manusia
Rangka tubuh manusia memiliki beberapa fungsi antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk menegakkan tubuh, misalnya ruas tulang belakang
2. Untuk memberi bentuk tubuh, misalnya tulang-tulang
tengkorak memberi bentuk wajah
3. Untuk melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lunak,
misalnya : kepala
4. Rangka kepala (tengkorak), melindungi otak dan
bola mata
5. Ruas tulang leher melindungi tenggorokan dan kerongkongan
6. Rangka dada melindungi alat pernapasan (paru-paru), alat
pemompa darah (jantung), dan sebagian alat pencernaan makanan
7. Tulang pinggul melindungi alat pencernaan dan alat
reproduksi (kelamin) bagian dalam
8. Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang
9. Sebagai tempat melekatnya otot
10. Sebagai alat gerak pasif
E. Kelainan dan gangguan pada tulang dan sendi
1. Kelainan dan gangguan pada
sendi
Tiap-tiap sendi dibungkus dengan selaput sendi dan
diperkuat dibagian luarnya oleh jaringan ikat sendi. Apabila sendi mengalami
infeksi, rongga sendi akan diisi oleh suatu cairan yang disebut getah radang.
Setiap gerakan pada sendi ini menimbulkan rasa sakit, keadaan ini disebut artitis
eksudatif. Sebaliknya, hal seperti tadi juga dapat mengakibatkan kekurangan
minyak sendi, sehingga pada waktu sendi digerakkan seperti berderik-derik dan
menimbulkan rasa nyeri, keadaan seperti ini disebut artitis sika.
Sobeknya selaput sendi disebut memar, sedangkan lepasnya ujung tulang
sendi disebut urai sendi atau dislokasi.
Gambar 12. Kelainan bentuk tulang belakang.
2.
Kelainan dan gangguan pada tulang
Tulang yang patah disebut fraktura. Bila patahnya tulang
tidak merobek kulit pembungkusnya disebut fraktura tertutup. Dan sebaliknya
jika mencuat kekulit disebut fraktura terbuka. Bila lebih dari satu patahan
pada sebuah tulang disebut fraktura berganda. Bila patah tulang terjadi pada anak-anak
yang masih bertulang lentur dapat menyebabkan patahan tidak bersih dan tidak
lengkap, ini disebut fraktura sebagian.
Tulang mengandung sel-sel pembentuk tulang (osteoblast)
dan sel-sel penghancur tulang (osteoklas). Bila tulang patah, osteoklas menghancurkan
tulang yang rusak dan osteoblas membentuk jaringan tulang yang baru.
Pada setiap tulang yang masih hidup, terdapat selaput
tulang (periosteum) yang bertugas menumbuhkan tulang. Jika periosteum ini
rusak, bagian tulang yang tidak lagi memperoleh makanan dari perosteum menjadi
mati dan mongering, keadaan seperti ini disebut nekrosis. Periosteum mampu pula
menyambung tulang yang patah. Sambungan ini disebut kalus. Bila tulang ini
hanya retak saja, maka kalus dibentuk dengan cepat, letaknya tulang disebut
dengan fisura.
Kebiasaan duduk atau berdiri yang salah dapat pula
mengakibatkan kelainan bentuk tulang belakang. Misalnya terjadi scoliosis,
tulang belakang bengkok kekanan atau kekiri. Kifosis, tulang belakang
membongkok. Lordosis, tulang belakang bagian pinggang membengkok kebelakang dan
bagian punggung membengkok kedepan. Kelainan tulang ini dapat dilihat dengan
foto sinar X (foto rontgen).
Infeksi TBC tulang, rahitis, membawa beban dipundak,
dapat pula menyebabkan cacat tulang punggung seperti diatas. Infeksi spilis
pada anak dalam kandungan dapat pula mengakibatkan rusaknya cakra epifisise
sehingga tulang anggota geraknya menjadi layuh. Keadaan tidak bertenaga ini
disebabkan oleh layuhnya tulang, atau disebut layuh semu.
MISKONSEPSI KERANGKA MANUSIA DAN
FUNGSINYA
Konsep "Otot"
Miskonsepsi:
Di masyarakat umum otot diartikan
sebagai urat yang terdapat pada daging. Dan bahkan banyak yang menempatkan kata
"otot" sebagai tenaga yang kuat dan kekar.
Konsep yang sebenarnya:
Pengertian yang sebenarnya yaitu
otot merupakan daging. Otot adalah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi
sebagai tugas utama.
Konsep "Sendi"
Miskonsepsi:
Menurut pengetahuan para pelajar
sekolah bahwa dalam tengkorak manusia tidak terdapat sendi, sendi hanya
terdapat pada penghubung antar tulang.
Konsep yang sebenarnya:
Pengertian yang sebenarnya bahwa
ternyata sendi tidak hanya terdapat penghubung antar tulang, tetapi juga
terdapat dalam tengkorak manusia.
BAB III
PENUTUP
Untuk
mengajarkan bahasan tentang rangka manusia dapat dilakukan dengan pendekatan
pemecahan masalah melalui metode diskusi dan observasi . kemudian mengajukan
pertanyaan seperti :
1) Apa yang akan terjadi jika kita
tidak memiliki rangka tubuh?
2) Apakah sikap tubuh tertentu dapat
mempengaruhi pertumbuhan rangka?
3) Bagaimanakah bentuk rangka tubuh
kita?
Siswa akan mengajukan berbagai macam jawaban dan jawaban
tersebut dikenal sebagai jawaban sementara atau hipotesis. Untuk membuktikan
kebenaran jawaban ajak siswa untuk mengamati tubuhnya sendiri.
Selanjutnya lakukan diskusi klasikal
misalnya mendiskusikan bahwa rangka tubuh tertentu melindungi organ tubuh
tertentu.
Agar siswa dapat mengambil kesimpulan dengan tepat, sebaiknya anda
melakukan bimbingan dalam penarikan kesimpulan untuk masing-masing kegiatan
yang dilakukan. Selanjutnya tugas siswa untuk membuat laporan singkat dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukanya. Untuk melatih kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi, sebaiknya laporan ditulis dalam kelompok kecil, tetapi setiap siswa harus memiliki salinannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sapriati, A. & Suroyo. (2004). Modul 4 : Penggunan Media dalam Pembelajaran Biologi. Kapita Selekta Pembelajaran Biologi.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Lestari, Ending, S & Kistinnah, I (2006). Biologi;
Makhluk Hidup dan Lingkungannya. SMA/MA .Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Yousnelly
Putty, Dian, Zuneldi. (2010). IPA
Ilmu Pengetahuan Alam 4 SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira