Jumat, 13 Juni 2014

Makalah IPA: Rangka Manusia dan Fungsinya

Makalah IPA: Rangka Manusia dan Fungsinya


MAKALAH IPA
RANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar IPA






0leh ;
Nining Rosdiana
Kelas 517 E













PROGRAM S1 KEDUA DUAL MODE SYSTEM (DMS)
LPTK FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIEF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sisem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras, yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh. Jumlah  tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa. Rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja, namun juga terdapat pada hewan.
Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan fungsi rangka pada manusia,namun pada hewan terdapat endoskeleton (rangka dalam) dan eksoskeleton (angka luar). Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan. Mengingat pentingnya, maka pembelajaran mengenai rangka hewan dan manusia perlu dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI).

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana sistem rangka pada manusia?
2.    Apa fungsi rangka pada manusia?
3.    Bagaimana susunan rangka pada manusia?
4.    Apa saja gangguan pada rangka?

C.   Tujuan
1.    Mengetahui bahasan mengenai sistem rangka pada manusia.
2.    Mengetahui fungsi rangka pada manusia.
3.    Mengetahui cara susunan rangka pada manusia dengan baik dan benar.
4.    Mengetahui gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada rangka manusia.



BAB I
PENDAHULUAN

B.   Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sisem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuh yang yang keras, yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari didalamnya terdapat tulang yang menopang tubuh. Jumlah  tulang waktu masih bayi dan dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pada waktu dewasa. Rangka tidak hanya terdapat pada manusia saja, namun juga terdapat pada hewan.
Pada hewan fungsi rangka hampir sama dengan fungsi rangka pada manusia,namun pada hewan terdapat endoskeleton (rangka dalam) dan eksoskeleton (angka luar). Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya manusia dan hewan. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia dan hewan tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan. Mengingat pentingnya, maka pembelajaran mengenai rangka hewan dan manusia perlu dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI).

C.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
5.    Bagaimana sistem rangka pada manusia?
6.    Apa fungsi rangka pada manusia?
7.    Bagaimana susunan rangka pada manusia?
8.    Apa saja gangguan pada rangka?

D.   Tujuan
5.    Mengetahui bahasan mengenai sistem rangka pada manusia.
6.    Mengetahui fungsi rangka pada manusia.
7.    Mengetahui cara susunan rangka pada manusia dengan baik dan benar.
8.    Mengetahui gangguan-gangguan apa saja yang terjadi pada rangka manusia.


BAB II
PEMBAHASAN


KOMPETENSI INTI:
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain

KOMPETANSI DASAR :
3.1 Mendeskripsikan rangka manusia dan fungsinya

KARAKTERISTIK KONSEP RANGKA MANUSIA
Salah satu bukti kekuasaan Allah swt adalah diciptakannya alam beserta isinya , termasuk kita umat manusia. Dan manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan Alah yang diciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk. Manusia adalah makhluk yang secara fisik melebihi makhluk-makhluk lainnya.
Dengan fisik yang sempurna kita dapat berdiri, berlari, memegang benda, menendang bola dan dapat melakukan berbagai aktifitas lainnya. Kita bisa mendengar karena ada telinga, bisa melihat karena ada mata, kita juga bisa berdiri dan berlari karena tulang- tulang kaki kita.
Itu semua adalah alat- alat tubuh yang telah dianugrahkan kepada kita. Oleh karena itu sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah Swt, karena diberikan kesempurnaan fisik. Fisik manusia terdiri dari tulang belulang, daging dan kulit. Tulang belulang manusia yang saling berhubungan membentuk kerangka.
Tubuh kita dapat berdiri tegak dan mempunyai bentuk karena adanya kerangka tubuh. Kerangka tubuh tersusun dari tulang- tulang. Tulang- tulang tersebut saling berhubungan dan tersusun rapi membentuk rangka. Apa yang akan terjadi jika manusia tidak mempunyai rangka ?



PETA KONSEP
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3twfd6CvM7Th2ZwFFxO1QzWEuUHMceMSd3d1rCX4-KkEI5UhSPpInuGv9qST_5JAZquKOVEKWysC02DlJ8s-6gRCz7iJX2Ha7PXY2Xiqxdl0FEhN1WY_gtqQTSSuHZtAi1hDktbgXs7Q/s1600/PETA+KONSEP+RANGKA+MANUSIA.png
MATERI KERANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV0eGkGFrjEuDBiydAi_nO57zoi-COv9IbjxYx240ZqznwOXqvVVvzCNZwM5H4PD-LYCJO8Giaxm3UUQk8MX7KQl5dvCDUFiz5mrO9QBh4kRCnLMWpS3mBEh1Z06Hs9T8cfce7XbeZAss/s1600/kerangka+manusia.png
Tubuh manusia dapat di umpamakan seperti kerangka rumah. Tubuh manusia bagaikan sebuah bangunan yang di topang oleh kerangka. Perumpamaan tersebut dikarenakan susunan kerangka manusia dengan susunan rumah hampir sama dan memiliki bagian - bagian untuk dapat berdiri tegak. Bedanya jika bangunan rumah di topang dengan adanya susunan kerangka kayu yang berguna untuk menopang berdirinya bangunan rumah, manusia di topang dengan adanya kerangka.
Kerangka tubuh manusia tersusun atas 206 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi. Sendi ada yang dapat digerakkan dan ada juga yang tidak. Sendi yang dapat digerakkan disebut Sendi Gerak. Sedangkan sendi yang tidak dapat digerakkan disebut Sendi Mati.
Tulang - tulang pada manusia membentuk rangka dalam. Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Berdasarkan letaknya, rangka dapat dibedakan menjadi 3 bagian utama, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak.

A.   Bagian-Bagian Kerangka Tubuh Manusia
Secara garis besar kerangka tubuh manusia dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu rangka kepala (tengkorak), rangka badan, dan rangka anggota gerak.
1.   Rangka Kepala (Tengkorak) , Tulang tengkorak berbentuk bulat, sebagian besar tersusun atas tulang-tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya bersambungan sangat kuat. Fungsi dari tulang kepala (tengkorak) adalah melindungi otak yang merupakan organ tubuh yang sangat penting. Tulang-tulang pada bayi yang baru dilahirkan akan terasa lunak dan belum berkaitan erat dan rapat. Namun seiring berjalannya waktu, tulang-tulang tengkorak mengalami pertumbuhan dan bertambah besar, menyatu dan tidak dapat digerakkan. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang bagian kepala dan bagian muka.
1)   Tulang Bagian Kepala
Bagian-bagian tulang bagian kepala adalah :
a.    1 Tulang Dahi (os frontalis)
b.    2 Tulang Ubun-ubun (os parietalalis)
c.    2 Tulang Kepala Belakang (os occipetalis)
d.    2 Tulang Baji (os sphenoidalis)  
e.    2 Tulang Tapis (os ethmodialis)
f.     2 Tulang Pelipis (os temporalis)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx_dVFLu6TLatwBbGSRGGUTdsaGqi1FyFW98pgHnYhU8uyiDfeOwgtHJqDvRZBFsYQ-6METJoLkXh0AyJOR8S8EHvwGjG9NGT3ch04x1smsSkagk9fFRXZgWfRvINqTqXa8w87e9mNea1Y/s1600/kepala.jpg

2)   Tulang Bagian Muka
Bagian-bagian tulang bagian muka adalah :
a.    2 Tulang Rahang Atas (os maxillare)
b.    2 Tulang Rahang Bawah (os mandibulare)
c.    2 Tulang Pipi (os zigomaticum)
d.    2 Tulang Langit-langit (os pallatum)
e.    2 Tulang Hidung (os nasale)
f.     2 Tulang Air Mata (os lacrimale)
g.    1 Tulang Lidah (os hyoideus)
h.    1 Tulang Mata Bajak (os vomer)

Sebagian besar tulang tulang tengkorak tidak dapat digerakkan. Pada tulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan terhadap tulang rahang atas. Tulang kepala juga berfungsi sebagai pembentuk wajah.


2.   Rangka Badan, Rangka badan terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, serta tulang gelang panggul. Tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk membentuk rongga dada yang melindungi paru-paru.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkCg-vNeX9_K5qo0oEGLSr-u6_H93uKpMsnCxsM4R8LWidw-MqoKDxzzrN9K-S_lgY-d77YEWJFurw0LTWYoCy0IkNiiwBem8WRACnzwCHcNz6Rmshyphenhyphenkd3He-p4qhGX9SU9AoEMdEgsOjt/s320/tulangbelakang03.jpg

1)   Tulang Belakang
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas, yaitu:
a.    7 ruas tulang leher (veterbae cervicales)
b.    12 ruas tulang punggung (veterbae thoracales)
c.    5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbales)
d.    5 ruas tulang kelangkang (os sacrum)
e.    4 ruas tulang ekor (vertebrae coccigis)

2)   Tulang Dada
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYxkIEOv-y9lwFErJKH-lvxKWIV4NJ9wKxXYGzX7VLAT5dK7dZAUyCgA6SkOoHjBcQ66Kor8CyTOMlW6I-KxCE1Qlu2aUl96hy6AFzKejuxcLTTZe4g0cMKIRB3G-8IMALpNqNLuNnZ9-D/s320/hal6b.jpg
 
Tulang dada mempunyai bagian, diantaranya :
a.    Bagian Hulu
(manubrium sterna)                 sterni)
b.    Bagian Badan
(corvus streni)  
c.    Taju Pedang
(processus xyphiodeus)
3)   Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.    7 pasang tulang rusuk sejati. Tulang rusuk ini bagian depan melekat pada badan tulang dada dan bagian belakang melekat pad tulang punggung.
b.    3 pasang tulang rusuk palsu. Tulang rusuk ini nagian depan melekat pada tulang rusuk diatasnya dan bagian belakang melekat pada tulang punggung.
c.    2 pasang tulang rusuk melayang. Tulang rusuk ini bagian belakang melekat pada tulang punggung dan bagian depan tidak melekat pada tulang yang lain.

4)   Gelang Bahu
Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang belikat (scapula) dan 2 buah tulang selangka (clavicula).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdbMO98WdPYJI0dNJIhTyKp8HDsnxmutyb6v_ygBMOImzM532Xc2_W53cB1QpXjAgVUjDrTQUCmHRcjf_wdgVQZ9xZyWd1Jg6PfZTzSA6FzlCCcD-FhJ4Nfa5leQin1nEIYEiNwBbl7R_G/s320/image51.png
5)   Gelang Panggul
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOVJg3sXqF6pZyoFwEeLvqorLPTDsskVaRiS_n_Jr5nLpedLSY48qLoiQV9ZpzQgv4tqhTx-rHXygsXmtzywvKzxOZpVjmgfAt-980mqh4OWA2MF3gaDiMfx9myetsoV11fK2suC9Enb6Y/s320/gambar-7.jpg
Gelang panggul terdiri atas 2 tulang usus (os ilium), 2 tulang kemaluan (os pubis), dan 2 tulang duduk (os ischium) yang bergabung menjadi satu. Gelang panggul berfungsi untuk melindungi alat pencernaan makanan dan alat kelamin.
3.   Rangka Anggota Gerak, Rangka anggota gerak terdiri atas tulang lengan dan tungkai. Tulang lengan terdiri atas tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang tapak tangan, dan tulang jari tangan. Tungkai terdiri atas tulang paha, tempurung lutut, tulang betis, tulang kering, tulang pergelangan kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari kaki.
1)   Rangka Anggota Gerak Atas (lengan)
Lengan terdiri dari atas:
a.    2 Tulang Lengan Atas (humerus)
b.    2 Tulang Pengumpil (ulna)
c.    2 Tulang Hasta (radius)
d.    16 Tulang Pergelangan Tangan (os carpal)
e.    10 Tulang Telapak Tangan (os metacarpal)
f.     28 Tulang Jari Tangan (phalanges)
2)   Rangka Anggota Gerak Bawah (tungkai)
Tungkai terdiri atas:
a.    2 Tulang Paha (femur)
b.    2 Tulang Tempurung Lutut (patella)
c.    2 Tulang Kering (tibia)
d.    2 Tulang Betis (fibula)
e.    14 Tulang Pergerakan Kaki (tarsal)
f.     10 Tulang Telapak Kaki (meta tarrsal)
g.    28 ruas Tulang Jari kaki (phalanges)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimJ0-9V01i6nw9OaFGJCE5IpzmI0uUpw8-gIGilgVSvzHVp7RB3O3C6EFqPMltSnm2AGy48hOKH6SE87c1eMXHeKbzwJYp7tVH2K4_h8SiD6DcFadiD8ngJYtbKppueOCvKK93TXm5vBHl/s320/alat+gerak+atas+dan+bawaho.jpg
B.   Bentuk dan struktur tulang
Tulang terdiri dari sel-sel hidup yang mendapatkan makan dari pembulu darah sehingga dapat terus tumbuh sampai mencapai tinggi yang maksimal. Juga memungkinkan memperbaiki tulang bila patah atau rusak.
          Bebarapa tulang berisi substansi yaitu sum-sum tulang di dalamnya inilah sel darah merah dan sel darah putih dibentuk. Dalam tulang juga menyimpan mineral, kalsium dan fosfor dapat diambil bila tubuh memerlukannya.

1.   Bentuk tulang
Tulang mulai berkembang  dalam janin selama minggu pertama masa kehamilan. Sebagian besar merupakan tulang rawan dan secara berangsur-angsur diganti dengan jaringan ikat yang mengeras kemudian menjadi tulang. Proses yang disebut osifikasi berkembang sampai usia 20 tahun yang berkembang yaitu tulang rawan sebagai pusat pembentukan tulang.
Menurut bentukny
a tulang dibedakan menjadi :
1)    Tulang pipa, bentuknya seperti pipa dan didalamnya berisi sum-sum kuning. Contoh : tulang lengan, tulang paha, dan tulang lengan atas.
2)    Tulang  pipih, tulang yang berbentuk pipih dan didalamnya berisi sum-sum merah. Contoh : tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat dan tulang panggul.
3)    Tulang pendek, bentuknya pendek, didalamnya berisi sum-sum merah. Contoh : tulang-tulang pergelangan kaki dan tangan, ruas-ruas tulang belakang dan tulang-tulang jari tangan  atau kaki.

2.   Struktur tulang
Bagian terluar dari tulang diliputi oleh periosteum, yaitu lapisan jaringan pengikat yang kuat merupakan tempat melekatnya otot dan mengandung banyak pembulu darah yang memberi makan bagi tulang. Jaringan tersebut menyelubungi semua permukaan tulang, kecuali yang menghubungkan dengan tulang dengan sendi. Di bawah periosteum terdapat lapisan jaringan padat yang disebut tulang kompak jika irisan jaringan ini di amati dengan mikroskop terdiri dari lingkaran yang berlapis-lapis. Tiap lapisan mengelilingi saluran havers yang berisi pembulu darah dan saraf. Sel-sel tulang (osteosit) melekat dalam kerangka keras yang berupa lingkaran-lingkaran tadi. Lingkaran tersebut terbuat dari serat collagen dan diperkuat oleh mineral yang mengandung kalsium karbonat dan kalsium fosfat. Di sebelah dalam dari tulang kompak terdapat lapisan jaringan tulang spons. Pda tulang spons ini terdapat garis tulang (trabecular) yang tersusun untuk menahan berat dan tekanan.
Pada tulang pipa, setelah lapisan tulang spons terdapat lubang. Pada bayi dan anak-anak   berisi sum-sum tulang merah. Seiring berjalanya waktu dan berjalanya usia sum-sum merah menjadi sum-sum lemak kuning. Pada orang dewasa sum-sum merah hanya ditemukan pada ujung atas tulang langan atas dan tulang paha atas, bagian tengkorak, bagian tulang belakang, rusuk, tulang dada dan tulang usus. Tubuh kita mengatur memproduksi sel-sel darah putih untuk memeranginya sesuai dengan keadaan kita jika kita terserang penyakit.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS7GkJ5erISRIcnDRSNX_ajBiXNEdjJS9B5hpU6lQKA7i9syEbYHogvC-g8sFtrAMHCOahTY6wI0EPIyuUjt2pRedmb0es7x1KXZJLNFYjvxZVGdlzf0lnbEDLiGXezPmYcpU3st1Xs3y9/s320/struktur.gif
Gambar 9. Struktur tulang

C.   Hubungan Antar Tulang (Persendian)
Rangka tubuh manusia tersusun oleh tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antara tulang yang satu dengan yang lain disebut Sendi.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan atas sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
1.   Sendi Mati, yaitu hubungan dari beberapa tulang yang tidak mengakibatkan terjadinya gerakan. Contoh : persendian pada tulang tengkorak.
2.   Sendi Kaku, yaitu hubungan dari beberapa tulang yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh : hubungan tulang rusuk dan tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, dan tulang pergelangan tangan.
3.   Sendi Gerak, yaitu antara beberapa tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah, atau segala arah.
Menurut arah gerakannya, sendi gerak dibedakan menjadi sendi engsel, sendi pelana, sendi peluru, dan sendi putar.
1.   Sendi Engsel, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke satu arah. Contoh : persendian pada lutut, persendian pada siku-siku, dan persendian jari tangan.
2.   Sendi Pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah, seperti orang menunggang kuda diatas pelana. Contoh : persendian antara tulang telapak tangan dengan tulang pergelangan tangan, dan sendi pada ibujari.
3.   Sendi Peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh : persendian antara tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas, persendian antara tulang paha dengan tulang panggul.
4.   Sendi Putar / Sendi Gulung, yaitu persendian antara beberapa tulang, tempat tulang yang satu bergerak memutar sedangkan tulang yang lain menjadi poros. Contoh : persendian antara tulang tengkorak dengan tulang leher, tulang pengumpil dengan tulang hasta.

D.   Fungsi Rangka Tubuh Manusia
Rangka tubuh manusia memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :
1.   Untuk menegakkan tubuh, misalnya ruas tulang belakang
2.   Untuk memberi bentuk tubuh, misalnya tulang-tulang tengkorak memberi bentuk wajah
3.   Untuk melindungi alat-alat tubuh yang penting dan lunak, misalnya : kepala
4.   Rangka kepala (tengkorak), melindungi otak dan bola mata
5.   Ruas tulang leher melindungi tenggorokan dan kerongkongan
6.   Rangka dada melindungi alat pernapasan (paru-paru), alat pemompa darah (jantung), dan sebagian alat pencernaan makanan
7.   Tulang pinggul melindungi alat pencernaan dan alat reproduksi (kelamin) bagian dalam
8.   Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang
9.   Sebagai tempat melekatnya otot
10.  Sebagai alat gerak pasif


E.    Kelainan dan gangguan pada tulang dan sendi
1.   Kelainan dan gangguan pada sendi
Tiap-tiap sendi dibungkus dengan selaput sendi dan diperkuat dibagian luarnya oleh jaringan ikat sendi. Apabila sendi mengalami infeksi, rongga sendi akan diisi oleh suatu cairan yang disebut getah radang. Setiap gerakan pada sendi ini menimbulkan rasa sakit, keadaan ini disebut artitis eksudatif. Sebaliknya, hal seperti tadi juga dapat mengakibatkan kekurangan minyak sendi, sehingga pada waktu sendi digerakkan seperti berderik-derik dan menimbulkan rasa nyeri, keadaan seperti ini disebut artitis sika.
     Sobeknya selaput sendi disebut memar, sedangkan lepasnya ujung tulang sendi disebut urai sendi atau dislokasi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwlh849ClC_eRojbGaD2oorVtpMxGiUyY7aUFbZ5lzHgouRn54IXuQctnaLG3cuv_moaJ_yz7cN6HfblOWpNH68v3zYCUAhrsdiLdXYrzRPvKmN-xbuNA20NPXpQQDmrN-1VehMD043YVF/s1600/images+%2812%29.jpg
Gambar 12. Kelainan bentuk tulang belakang.

2.   Kelainan dan gangguan pada tulang
Tulang yang patah disebut fraktura. Bila patahnya tulang tidak merobek kulit pembungkusnya disebut fraktura tertutup. Dan sebaliknya jika mencuat kekulit disebut fraktura terbuka. Bila lebih dari satu patahan pada sebuah tulang disebut fraktura berganda. Bila patah tulang terjadi pada anak-anak yang masih bertulang lentur dapat menyebabkan patahan tidak bersih dan tidak lengkap, ini disebut fraktura sebagian.
Tulang mengandung sel-sel pembentuk tulang (osteoblast) dan sel-sel penghancur tulang (osteoklas). Bila tulang patah, osteoklas menghancurkan tulang  yang rusak dan osteoblas membentuk jaringan tulang yang baru.
Pada setiap tulang yang masih hidup, terdapat selaput tulang (periosteum) yang bertugas menumbuhkan tulang. Jika periosteum ini rusak, bagian tulang yang tidak lagi memperoleh makanan dari perosteum menjadi mati dan mongering, keadaan seperti ini disebut nekrosis. Periosteum mampu pula menyambung tulang yang patah. Sambungan ini disebut kalus. Bila tulang ini hanya retak saja, maka kalus dibentuk dengan cepat, letaknya tulang disebut dengan fisura.
Kebiasaan duduk atau berdiri yang salah dapat pula mengakibatkan kelainan bentuk tulang belakang. Misalnya terjadi scoliosis, tulang belakang bengkok kekanan atau kekiri. Kifosis, tulang belakang membongkok. Lordosis, tulang belakang bagian pinggang membengkok kebelakang dan bagian punggung membengkok kedepan. Kelainan tulang ini dapat dilihat dengan foto sinar X (foto rontgen).
Infeksi TBC tulang, rahitis, membawa beban dipundak, dapat pula menyebabkan cacat tulang punggung seperti diatas. Infeksi spilis pada anak dalam kandungan dapat pula mengakibatkan rusaknya cakra epifisise sehingga tulang anggota geraknya menjadi layuh. Keadaan tidak bertenaga ini disebabkan oleh layuhnya tulang, atau disebut layuh semu.

MISKONSEPSI KERANGKA MANUSIA DAN FUNGSINYA
Konsep "Otot"
Miskonsepsi:
Di masyarakat umum otot diartikan sebagai urat yang terdapat pada daging. Dan bahkan banyak yang menempatkan kata "otot" sebagai tenaga yang kuat dan kekar.
Konsep yang sebenarnya:
Pengertian yang sebenarnya yaitu otot merupakan daging. Otot adalah jaringan dalam tubuh dengan kontraksi sebagai tugas utama.

Konsep "Sendi"
Miskonsepsi:
Menurut pengetahuan para pelajar sekolah bahwa dalam tengkorak manusia tidak terdapat sendi, sendi hanya terdapat pada penghubung antar tulang.

Konsep yang sebenarnya:
Pengertian yang sebenarnya bahwa ternyata sendi tidak hanya terdapat penghubung antar tulang, tetapi juga terdapat dalam tengkorak manusia.



BAB III
PENUTUP


Untuk mengajarkan bahasan tentang rangka manusia dapat dilakukan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui metode diskusi dan observasi . kemudian mengajukan pertanyaan seperti :
1)    Apa yang akan terjadi jika kita tidak memiliki rangka tubuh?
2)    Apakah sikap tubuh tertentu dapat mempengaruhi pertumbuhan rangka?
3)    Bagaimanakah bentuk rangka tubuh kita?
Siswa akan mengajukan berbagai macam jawaban dan jawaban tersebut dikenal sebagai jawaban sementara atau hipotesis. Untuk membuktikan kebenaran jawaban ajak siswa untuk mengamati tubuhnya sendiri. Selanjutnya lakukan diskusi klasikal misalnya mendiskusikan bahwa rangka tubuh tertentu melindungi organ tubuh tertentu.
Agar siswa dapat mengambil kesimpulan dengan tepat, sebaiknya anda melakukan bimbingan dalam penarikan kesimpulan untuk masing-masing kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya tugas siswa untuk membuat laporan singkat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukanya. Untuk melatih kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, sebaiknya laporan ditulis dalam kelompok kecil, tetapi setiap siswa harus memiliki salinannya.

DAFTAR PUSTAKA
Sapriati, A. & Suroyo. (2004). Modul 4 : Penggunan Media dalam Pembelajaran Biologi. Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Lestari, Ending, S & Kistinnah, I (2006). Biologi; Makhluk Hidup dan Lingkungannya. SMA/MA .Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Yousnelly Putty, Dian, Zuneldi. (2010). IPA Ilmu Pengetahuan Alam 4 SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira