SEKILAS MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
Oleh
Hendro Sugiharto, S.Ag, MM
NIP. 197411282005011003
1.
Hakekat
Motivasi Belajar Peserta didik
a. Pengertian
Motivasi
Kata
motivasi berarti suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Pupuh Fathurrohman, dkk, (2010:19)
mengatakan “bahwa motivasi adalah daya penggerak yang ada di dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan.” Motivasi juga adalah suatu
kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan,
keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:148) “motivasi
adalah suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu”. Motivasi juga
diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau
mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi akan
menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia.
Sehingga motivasi tersebut akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,
perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Menurut
Mc Donald seperti yang dikutip Sardiman AM (2011:74) “ciri pokok motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang, yang ditandai dengan munculnya "feeling"
dan dirangsang karena adanya tujuan.
Dari
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keadaan kejiwaan dan
sikap manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau moves dan
mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi
kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Motivasi merupakan masalah yang kompleks
dan vital dalam suatu kegiatan perilaku manusia. Motivasi berpangkal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan).
b.
Pengertian Belajar
Adapun
kata belajar berarti proses interaksi peserta didik dengan lingkungannya
sehingga terjadi perubahan perilaku pada peserta didik ke arah yang lebih baik.
Menurut Muhibbin Syah (2008:92) mengatakan bahwa “belajar adalah tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.
Adapun pembelajaran,
menurut Masitoh dan Dewi Laksmi (2009:14) “merupakan suatu system lingkungan
belajar yang terdiri dari unsure tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, peserta
didik, dan guru”. Jadi pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh
guru untuk membelajarkan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk memperoleh
dan memproses pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan pembentukan sikap. Menurut Suyono dan Hariyanto (2013:9) “belajar
adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian.
Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan
tingkah laku yang diiringi dengan perubahan kognitif, perubahan afektif dan
perubahan psikmotorik. Perubahan yang dimaksud adalah berubahan yang relative
menetap dan tidak berubah-ubah serta menuju kearah yang lebih baik.
c.
Fungsi Motivasi Belajar
Menurut
Syaiful Bahri Djamarah (2011:157) “fungsi motivasi belajar ada tiga fungsi
yaitu sebagai pendorong perbuatan, penggerak perbuatan, dan pengarah
perbuatan”. Untuk lebih jelas diuraikan sebagai berikut;
1)
Motivasi berfungsi sebagai pendorong
timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu belajar misalnya belajar.
2)
Motivasi berfungsi sebagai
penggerak. Dengan kata lain menggerakkan tingkah laku peserta didik. Besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya tingkat serap peserta
didik terhadap materi yang diajarkan guru.
3)
Motivasi sebagai pengarah. Artinya
mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Namun
pada intinya bahwa motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu dalam proses perubahan tingkah laku.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan, menjamin kelangsungan
dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat
tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan
aktivitas belajar.
Menurut Sardiman AM (2011:149) “motivasi ada dua,
yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik”. Jenis motivasi intrinsik ini
timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain,
tetapi atas dasar kemauan sendiri. Adapun jenis motivasi ekstrinsik timbul
sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan,
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian peserta
didik.Lebih Lanjut link ke Sekilas Motivasi Peserta Didik