Nama : LANGIT AJI
MAHARDIKA
Kelas : VII.6
Pelajaran : Bahasa Indonesia
BUNGA
MATAHARI
Bentuk dan Warna
Bunga Matahari/Helianthus annuus L. berasal dari Amerika
Utara, pada tahun 1919 ditanam di Jawa, terdapat di gunung-gunung, di daerah
yang memiliki kelembaban yang cukup dan memperoleh sinar matahari langsung,
dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan air
laut. Bunga matahari biasa ditanam sebagai tanaman hias karena banyak bentuk
dan warna bunganya indah. Habitus herba anual (umurnya pendek, kurang dari
setahun), tegak, berbatang basah (herbaceus) dengan kulit batang luar kasap dan
berbulu, tinggi 1 -3 m. Daunnya tunggal berbentuk jantung, bunga berwarna
kuning, ukuran bunga besar berbentuk cawan dengan mahkota berbentuk pita di
sepanjang tepi cawan dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk
tabung, berwarna coklat.
Familia
Compositae
Nama Daerah
1. Sumatra : bungong matahuroi, bungga
ledomata, (Aceh), bunga panca matoari, bunga teleng matoari (Minangkabau).
2. Jawa : bungka matahari, kembang
sarengenge (Sunda), kembang sangenge, kembang srangenge, purba negara (Jawa),
kembang mata are, kembhang tampong are (Madura).
3. Nusa Tenggara : sungeng (Bali),
kembang sringenge (Sasak), bungga ledomata (Roti).
Nama
Asing
Xiang
ri kui (T) mirasol (F), sun flower (I), girasol (S), grand soleil, tournesol,
sonneblume, zonnebloem.
Sifat
Kimiawi dan Efek Farmakologis
- Rasa lembut, netral
- Bunga berkhasiat menurunkan tekanan darah (hipotensif), mengurangi rasa nyeri (analgesik).
- Biji berkhasiat sebagai antidisentri, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzim, dan lain-lain), merangsang pengeluaran campak (measles).
- Daun berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), mengurangi rasa nyeri (analgesik), antimalaria.
- Akar berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), peluruh air seni (diuretik), pereda batuk (antitusif), menghilangkan rasa nyeri (analgesik).
- Sumsum dari batang dan dasar bunga berkhasiat merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang air seni (diuretik), menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air seni.
Kandungan
Kimia
- Bunga mengandung quercimeritrin, helianthoside A, B, C, asam oleanolat, asam echinocystat.
- Biji mengandung sitosterol, prostaglandin E, asam chlorogenic, asam quinat, phytin, 3,4 benzopyrene. Dalam setiap 100 gram minyak biji bunga matahari terdapat lemak dengan total 100, yang terbagi dalam lemak jenuh 9,8, lemak tak jenuh yaitu oleat 11,7 dan linoleat 72,9, sisanya tidak mengandung kolesterol.
Bagian
yang Dipakai
Seluruh
tumbuhan, untuk penyimpanan dikeringkan.
Kegunaan
1.
Bunga :
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Rasa nyeri pada sakit kepala, pusing
- Telinga berdengung
- Sakit gigi
- Nyeri lambung (gastritis)
- Kanker lambung
- Nyeri menstruasi (dismenorrhea)
- Radang payudara (mastitis)
- Rematik
- Mempermudah kelahiran (parturifasien)
- dan lain-lain.
2.
Biji :
- Menambah nafsu makan (stomakik)
- lesu, meningkatkan stamina
- Disentri mengandung darah
- Merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak
- Sakit kepala
- dan lain-lain.
3.
Akar :
- Infeksi saluran kemih
- Kencing batu
- Susah buang air besar atau sembelit (konstipasi)
- Buang air kecil susah dan nyeri (disuria)
- Radang saluran napas (bronkhistis)
- Batuk rejan (pertussis)
- Keputihan (leukorrhea)
- Hernia
- Nyeri lambung atau mag (gastritis), perut kembung (meteorrismus)
- dan lain-lain.
4.
Daun :
- Malaria
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Terbakar, tersiram air panas
- dan lain-lain.
5.
Sumsum dari batang dan dasar bunga (receptaculum) :
- Kanker lambung
- Kanker esophagus
- Nyeri lambung (gastritis)
- Buang air kemih sukar dan nyeri (disuria)
- Batu saluran kemih
- Air kemih mengandung darah (hematuria)
- Air kemih mengandung lemak (chyluria)
- Keputihan (leukorrhea)
- dan lain-lain.
Dosis
Pemakaian
1. Pemakaian Luar : Tumbuhan bunga
matahari dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
2. Pemakaian dalam (minum) : Bunga
30-90 gram, dasar bunga (reseptaculum) 30-90 gram, sumsum dari batang 15-30
gram, akar 15-30 gram semuanya direbus, lalu diminum.
Pemakaian
Luar
1. Rematik : Kepala bunga matahari
secukupnya, 15 gram jahe merah (Zingirber officinale Rosc.), dierbus dengan air
secukupnya sampai mengental, lalu tambahkan air putih secukupnya, setelah
dingin ditwmpwlkan pada tempat yang sakit.
2. Bisul : Bunga matahari secukupnya
disangrai hingga berwarna kecoklatan dan ditumbuk halus, tambahkan minyak wijen
dan aduk rata lalu ditempelkan pada bisul.
3. Radang payudara (mastitis) : Dasar
bunga matahari (reseptakulum) secukupnya disangrai dan ditumbuk hingga halus,
tambahkan minyak wijen, aduk lalu dioleskan pada bagian yang sakit.
Pemakaian
Dalam
1. Sakit kepala : 30 gram bunga
matahari, 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), 1 butir telur ayam (tidak
dipecahkan), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya
diminum sesudah makan, sedangkan telurnya dimakan. Lakukan dua kali sehari.
2. Pusing : Biji bunga matahari
digongseng dan dikupas kulitnya, digiling hingga menjadi bubuk, tambahkan gula
pasir secukupnya, ambil enam gram bubuk tersebut lalu diseduh dengan air
mendidih, hangat-hangat disaring lalu airnya diminum, lakukan secara teratur.
atau 30-60 gram bagian tengah bunga matahari segar dan telur ayam rebus yang
telah dikupas kulitnya direbus dengan satu liter air sehingga tersisa 500
cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali 250 cc dan telurnya
dimakan. atau Satu buah dasar bunga matahari segar (receptaculum) dan gula batu
secukupnya direbus dengan air secukupnya lalu airnya diminum.
3. Sakit gigi : 60 gram dasar bunga
(receptaculum) bunga matahari, 5 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), direbus
dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya
hangat-hangat.
4. Radang payudara (mastitis) : Bunga
matahari (tanpa biji) secukupnya, dipotong hingga halus lalu dijemur sampai
kering atau disangrai hingga hangus kemudian digiling hingga menjadi bubuk.
Ambil 10-15 gram bubuk tersebut tambahkan 5 gram jahe (Zingiber officinale
Rosc.), gula dan madu masing-masing secukupnya, direbus dengan air hingga
mendidih, aduk hingga rata lalu diminum. Lakukan tiga kali sehari, pertama kali
minum harus keluar keringat (tidur pakai selimut).
5. Batuk (tussis), sesak napas (asma) :
1 kuntum bunga matahari segar, diambil bagian tengahnya dan gula batu
secukupnya direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring dan airnya
diminum.
6. Batuk rejan (pertussis) : 30 gram
bunga matahari dan gula batu secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring
lalu airnya diminum.
7. Sesak napas (asma) : 30-60 gram
bagian tengah/cawan bunga matahari segar dan 15 gram jahe (Zingiber officinale
Rosc.) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring lalu airnya
diminum. Lakukan dengan teratur.
8. Tekanan darah tinggi (hipertensi) :
60 gram dasar bunga (reseptakulum) bunga matahari, 30 gram rambut jagung
(Zeamays L.), gula secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
lalu disaring dan airnya diminum hangat-hangat. atau 30-60 gram daun bunga
matahari segar, 60 gram akar alang-alang (Imperata cylindrica [L.] Beauv.), 1
buah belimbing wuluh (Averrhoa blimbi Linn.) yang sudah matang, direbus dengan
600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum.
9. Mencegah kanker lambung : 30-90 gram
dasar bunga matahari (receptaculum) direbus dengan 500 cc air hingga tersisa
200 cc, disaring lalu diminum airnya.
10. Kembung, nyeri lambung, mag
(gastritis) : 30 gram akar bunga matahari, 10 gram adas (Foeniculum vulgare
Mill.) 10 gram biji ketumbar (Coriandrum sativum L.), 5 butir kapulaga (Amomum
cardamomum Willd.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, disaring
dan diminum airnya hangat-hangat.
11. Sakit pada ulu hati dan sakit perut
: Akar bunga matahari kering secukupnya ditumbuk hingga halus, lalu diseduh
dengan air panas dan airnya diminum. Lakukan 2 - 3 kali sehari, setiap kali 6
gram.
12. Disentri : 10 gram biji bunga
matahari, 30 gram tumbuhan patikan kebo (Euphorbia hirta L.), gula batu
secukupnya, ditim selama 1 jam, setelah diangkat lalu diminum airnya hangat-hangat.
13. Susah buang air besar (costipatio_
dan buang air kecil (oliguria) : 15-30 gram akar bunga matahari segar, 30 gram
daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus {Bl.] Miq.), 60 gram daun ubi jalar
(Ipomoea batatas Poir.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
disaring dan diminum airnya selagi hangat.
14. Infeksi saluran kemih : 30 gram akar
bunga matahari segar, 30 gram sambiloto (Andrographis paniculata Nees.), 30
gram daun sendok (Plantago mayor L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya selagi hangat.
15. Kencing batu : 30 gram bunga
matahari, 30 gram labu bligo (Benincasa hispida Cogn.), 30 gram daun keji
beling (Strobilanthes crispus Bl.), 30 gram rambut jagung (Zea mays
L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian disaring
dan diminum airnya selagi hangat.
16. Beri-beri dan buang air kencing
tidak lancar (oliguria) : 15 gram akar bunga matahari dan 30 gram kulit labu
bligo (Benincasa hispida Cogn.), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250
cc, lalu disaring dan diminum airnya.
17. Sakit perut saat datang haid
(dysmenorrhea) : 30 gram bagian dasar bunga matahari (reseptakulum) dan gula
merah secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu airnya diminum.
18. Keputihan (leucorrhea) : 30 gram
bagian tengah batang bunga matahari, 5 buah angco merah dan 5 buah angco hitam
(dapat dibeli di supermarket), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa
300 cc, kemudian disaring dan diminum airnya, sedangkan angconya dimakan. atau
60 gram dasar bunga matahari (reseptakulum) segar direbus dengan 500 cc
air hingga tersisa 250 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
19. Badan lemah setelah melahirkan : 30
gram bagian tengah batang (sumsum) bunga matahari direbus dengan 400 cc air
hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
20. Pendarahan : 1 buah dasar bunga
matahari (reseptakulum) segar dan 100 gram akar rimpang teratai direbus
dengan 700 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring lalu airnya diminum untuk dua
kali sehari, setiap kali 200 cc.
21. Hernia : 30 gram akar bunga
matahari, 10 gram biji jeruk (Citrus Sp.), 1 buah biji mangga kering (Mangifera
indica L.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu airnya
disaring dan diminum hangat-hangat.
Catatan
1. Sumsum dari batang dan dasar bunga
berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan Ehrlich ascitic carcinoma
pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat
digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (tractus
digestivus).
2. Setiap pengobatan dilakukan secara
teratur, untuk penyakit berat tetap konsultasi ke dokter.
3. Wanita hamil dilarang minum rebusan
bunga matahari.
Daftar
Pustaka
http://khasiat-tumbuhan.blogspot.com/2014/04/manfaat-tanaman-bunga-matahari.html